"Hem..." Pandu bergumam. Kemudian ia berkata, "bakal nggak jadi mandi kalau kayak gini," ucapnya, lantas meremas spons berlumur busa yang ia letakkan di dada bidang Aden.
"Sambil mandi kan, enak." Aden mengeratkan kuncian nya pada pinggang Pandu. Menekan pantatnya ke depan sampai miliknya bersentuhan dengan milik Pandu, namun terhalang lapisan kain celana dalam.
Seperti terkena sengatan, milik Pandu sontak menggeliat, dalam hitungan detik benda itu menegang sempurna membuat celana dalamnya menjadi terasa sempit.
"Dasar." Pasrah Pandu. Ia menjatuhkan spons berlumur busa ke lantai, kemudian membasuh wajahnya dari guyuran air yang berasal dari shower.
Bertepatan dengan itu, sambil memeluk pinggang Pandu, Aden melangkah maju, membuat Pandu berjalan mundur hingga memepet pada tembok berlapis keramik. Tanpa menunggu lama, laki-laki itu menciumi leher Pandu begitu agresif.