"Bayi nya sehat, yang lagi ngandung juga sehat."
Wajah Tristant berseri melihat dokter Maryati yang sedang fokus memeriksa perutnya menggunakan stetoskop. Senyum manis terluas menghias wajahnya.
"...semunya normal. Tidak ada yang perlu dikawatirkan." Lanjut dokter Maryati. Kemudian ia melepaskan stetoskop yang menyumpal kedua lubang telinganya, lalu ia kalung kan alat itu di leher.
Bersamaan dengan itu, Tristant menarik turun kausnya, menutup kembali perut yang baru saja diperiksa.
Ngomong-ngomong, hari ini adalah jadwal rutin, dimana Tristant harus memeriksa kandungannya setiap bulan. Seperti biasa ia selalu diantar oleh cowok, atau ayah kandung dari calon bayinya. Siapa lagi kalau bukan Lukman.
"Emang beneran, kalian tidak mau USG?" Tanya dokter Maryati sambil berjalan ke kursi putranya, dimana sudah ada Lukman, dan ibu Nely duduk berdampingan di depan mejanya.