Kemal jarang sekali ngobrol dengan orangtuanya atau bahkan keluarganya yang lain tetapi dia senang dengan kesendiriannya membaca buku dan nonton tivi terkadang dia pergi sendiri ke kafe terdekat untuk wifian dan browsing internet.
bisa dibilang dia sudah hidup secara independen.
tapi hari ini ada sesuatu yang berbeda seorang murid pindahan datang dan kemal mengenal gadis ini.
dia adalah wendy anak perempuan yang dulu se SD dengan kemal dan juga anak yang ranking satu saat di sd.
dia adalah orang yang sangat dekat dengan kemal saat dia sd sosok sahabat masa kecil dan seorang rival bagi kemal.
wendy memperkenalkan diri di depan kelas dan banyak sekali anak yang bertanya tentang hobi dan semua asal-usulnya
kemal yang duduk di paling depan memandangnya ada sesuatu yang nostalgic di pandangan kemal terhadap wendy.
melihat wendy yang sekarang begitu cantik dan modis membuat kemal canggung.
setelah memperkenalkan dirinya wendy duduk tempat duduk yang agak belakang.
saat istarahat banyak sekali anak yang mengajak dia ngomong tetapi kemal sendiri tidak berani untuk mendatanginya.
dia memandang kearah wendy yang di kerumuni banyak anak dia tersenyum dan tertawa dengan anak-anak lainnya sedangkan kemal sendiri duduk jauh dari dirinya.
Setelah itu kemal dia pergi sendirian ke perpus.
dengan wajah sedih dia duduk sendirian di perpus.
"kenapa kok sedih gitu" ucap laura yang baru saja masuk.
kemal kaget dia tidak menyadari laura yang datang.
"enggak" jawabnya.
"oh iya gue denger ada anak cewek pindahan di kelas lu?" tanya laura.
"ah iya, dia baru aja dari surabaya kembali ke jakarta" balas kemal dengan nada lemas.
"baru balik ke jakarta? kamu kenal anak baru itu?" tanya laura.
"ee....mungkin" jawab kemal bimbang tidak sadar bahwa dia keceplosan.
laura memandang kearah kemal dengan serius.
"iya dia temanku saat di sd" jawab kemal setelah memandang wajah laura.
"gak biasa lu kayak gini ada apa?" tanya laura.
"enggak" ucap kemal.
"huft.....terserah sih kalau lu gak mau terbuka ke gue, jika itu hal yang terlalu personal gue hargai itu tapi kalau ada apa-apa lu cerita ke gue atau anak-anak lain gue khawatir sama lu soalnya gak biasa banget lu kayak gini" ucap laura.
"mm." ucap kemal sambil menangguk.
kembali ke waktu pelajaran kemal tidak bisa menahan rasa penasarannya akhirnya dia menoleh kearah belakang kearah Wendy.
wendy fokus membaca bukunya.
"lupakan" gumam kemal pelan.
pulang sekolah kemal langsung berdiri dan pergi.
di depan gerbang sekolah sudah ada laura, jefri, boy dan iqbal yang menunggu dia mereka tersenyume kearah kemal.
"yuk kita nongkrong" ucap jefri.
kemal memandang kearah jefri tersenyum lalu mengangguk.
malamnya dirumah dia masih belum bisa melupakan keresahannya.
berbaring diatas kasur di kamarnya yang sempit dia hanya bisa menghela nafas panjang "huft".
"Kemalllll....." teriak ibunya.
"huft" hela nafas kemal lalu dia berdiri dan keluar dari kamarnya.
dia datang ke ibunya yang ada di depan pintu.
"iniloh wendy datang ngasih makanan kamu sapa dulu sini udah berapa tahun kalian gak bertemu" ucap ibunya.
kemal memandang kearah wendy yang ada di depannya.
wendy tersenyum "Kamu kok tadi dikelas gak nyapa aku sama sekali" ucap wendy.
"e...itu..anu..maaf tadi gue gak sempet nyapa" ucap kemal.
"ini dari mama" ucap wendy sambil memberikan sebuah bingkisan.
"makasih ya" ucap kemal.
setelah itu dia pergi masuk kedalam sebuah mobil sedan mewah.
besoknya saat disekolah mereka berdua bertemu saat akan masuk kelas di jam pertama.
wendy menangkat tangannya sampai dada lalu melembaikan tangannya.
"kamu kok gak jawab sih?" tanya wendy.
"ah..iya..pagi" ucap kemal.
di waktu pelajaran kemal yang hanya diam saja fokus memperhatikan guru.
"shh..." siul wendy
"shhh....." siul wendy sekali lagi.
"kemal" panggilnya.
kemal yang mendegar itu mau tidak mau harus menoleh kearah belakang.
"apa?" ucapnya dengan sangat pelan.
"enggak gue cuman pengen godain kamu aja?" ucapnya.
kemal tersenyum lalu geleng-geleng.
istirahat saat kemal ingin mendatangin wendy untuk mengajaknya ke kantin disana sudah ada Reagan yang datang duluan dan mengajak wendy pergi.
"huft"
kemal hanya bisa menghela nafasnya lalu pergi sendirian ke kantin.
disana dia bertemu laura "hei" sapa laura.
"mana anak-anak lain?" tanya kemal.
"jefri ada masalah sama guru dia sekarang di ruang konseling, iqbal ada rapat sama anak basket lainnya, boy mungkin sudah ada perpus" ucap laura.
kemal membeli roti sandwich kesukaanya dan laura seperti biasanya memesan kopi susu favoritnya.
"yuk keperpus" ucap laura.
"yuk" jawab kemal sambil mengangguk.
diperpustakaan disana boy sudah duduk sambil membaca bukunya di depan mejanya ada bungkus roti yang rotinya sudah habis separuh dan juga icha yang duduk disebelahnya.
"hey gak baik gitu, makan dulu rotinya itu sampai habis baru lanjut baca" ucap laura.
"dengerin tu" ucap icha yang duduk disebelah boy.
"iya-iya gue tau" ucap boy tetapi icha mengambil roti boy dulu lalu menaikan tangannya seperti ingin menyuapinya.
"hakkkk buka mulut" ucap icha.
boy pertama hanya memandang icha dengan ekspresi aneh.
"hakkk" ucap icha sekali lagi.
setelah itu boy membuka mulutnya lalu icha menyuapkab roti kedalam mulut boy.
"wow sejak kapan kalian sedekat itu" tanya laura?
"sejak barusan" ucap boy dengan ekspresi datar lalu kembali membaca bukunya.
kemal duduk lalu membuka hapenya ada sebuah permintaan pertemanan masuk di instagramnnya.
kemal bukanlah orang yang aktif di instagram tetapi dia membuat akun instagram supaya dia tidak ketinggalan berita dari teman-temannya.
permintaan pertemanan itu dari Wendy dan dia tidak pernah menyangka kalau wendy bakal tau instagramnya.
kemal langsung menerima permintaan itu dan melihat apa saja yang dilakukan wendy dari foto-foto di instagramnya.
kemal melihat banyak sekali foto dari wendy dimana dia mengunjungi tempat-tempat mahal dan mengenakan pakaian-pakaian mahal setelah melihat itu kemal langsung menjadi minder apalagi saat melihat folower wendy yang sangat banyak.
secara tidak sadar kemal membandingkan dirinya dengan wendy dan itu membuat kemal down melihat status sosial wendy yang tinggi dan dirinya yang tidak punya apa-apa.
Setelah pulang kemal berbaring di kamarnya memandang langit-langit kamarnya.
"kenapa sih gue lahir di keluarga kayak gini" ucap kemal.
"KEMALLLLL" teriak ibunya.
kemal keluar kamarnya mendatangi ibunya.
"Cuci piring sana" ucap ibunya.
"kemal gak mau cuci piring" ucap kemal
"jangan malas bantu ibu" ucap ibunya.
"KEMAL GAK MAU CUCI PIRING" teriak kemal.
ibunya memandang kearah kemal
wajah kemal sangatlah marah.
"kamu kenapa marah-marah biasanya kamu pinter gak pernah gini kok tiba-tiba marah-marah" ucap ibunya.
"Maaf bu sini biar kemal yang cuci piring" ucap kemal.
setelah itu kemal membantu ibunya cuci piring.
di hari minggu pun juga begitu.
"Kemal nanti bantu tolong dipel rumahnya" ucap ibunya.
"KENAPA SIH HARUS KEMAL TERUS YANG LAIN KAN ADA" ucap kemal.
ibunya memandang kearah kemal dengan wajah mlongo
"kamu itu kenapa?" tanya ibunya.
"udah lupakan sini biar kemal yang ngepel" ucap kemal.
di hari-hari berikutnya emosi kemal tidak stabil dia tidak bisa lancar belajar dan terkadang marah-marah sendiri.
"kamu itu kenapa? ibu curiga kamu itu kesurupan" ucap ibu kemal.
wajah kemal menjadi kesal dan kecewa dia memandang kearah ibunya yang tidak paham akan dirinya.
"ibu kok sebodoh itu sih" itu adalah pertama kalinya kemal mengucapkan perkataan kasar ke ibunya.
ibunya memegang dadanya kaget dengan apa yang diucapkan kemal.
"udahlah percuma ibu enggak akan paham sama kekecewaan kemal" ucap kemal.
"Kamu itu mintanya apa kalau kamu gak ngomong ibu gak bakal tau?" ucap ibunya.
"Kemal pengen uang yang banyak" ucapnya.
"iya nanti kalau ibu sama bapak ada rezeki nanti kita duit yang banyak ke ke kamu" ucap ibunya menghibur.
"Hahahahhahaha gila..gila...gila gue udah gila" kemal tertawa dia tau ibu dan bapaknya tidak akan bisa memberinya uang banyak bahkan untuk uang sakunya sendiripun ibu dan bapaknya sudah bekerja sangat keras tentu selain uang sekolah kemal ibu dan bapaknya harus memperhitungkan dana untuk kuliah kakaknya.
"Maaf bu kemal yang salah kemal sekarang udah sadar gara-gara ibu kalau terkadang kita berkhayal terlalu tinggi" ucap kemal.
"kamu beneran gapapa nak?" tanya ibunya.
"iya bu" ucap kemal.
di kelas sekali lagi kemal melihat wendy dikerumuni oleh banyak teman sedangkan kemal hanya sendirian dia yang dulu melihat wendy sebagai teman masih kecil dan juga rival sekarang bukan apa-apa bagi wendy.
wendy seketika itu memandang kearah Kemal lalu melambaikan tangannya.
kemal kaget dia langsung membalas melambaikan tangannya.
setelah itu kemal meninggalkan wendy lalu pergi ke perpus dia sudah mepupuskan harapannya untuk berteman dengan wendy.
tidak biasa hari ini dia menjadi anak pertama yang datang ke perpus.
tidak lama setelah itu wendy masuk kedalam perpus.
"Hei" sapa wendy.
dia duduk di meja tengah perpus bersama kemal berduaan.
"apa yang kamu lakuin disini?" tanya wendy ke kemal.
"duduk-duduk sambil wifian?" ucap kemal.
"owh gue kira ngapain" ucap wendy dengan nada canggung.
"Btw cewek bule yang sama kamu itu siapa?" tanya wendy.
"ah..laura maksudmu? dia cuman temen" jawab kemal
"Ah syukurlah kalau gitu?" ucap wendy.
"hah..maksudmu?" tanya Kemal dengan wajah bingung.
setelah itu laura datang dan duduk bersama kemal.
"siapa?" tanya laura ke kemal.
"ini wendy anak pindahan di kelas gue kamu udah tau kan beritanya" jawab kemal
laura langsung menjulurkan tangannya untuk bersalaman.
wendy memandang wajah laura lalu dia tersenyum.
"Laura"
"Wendy"
Ucap mereka saling berkenalan.
"kemal boleh tanya gak?" tanya wendy ke kemal dengan tatapan tajam.
"tanya apa?" balas kemal.
"tipe cewek yang lu suka itu kayak gimana sih aku penasaran?" tanya wendy.
"haaaah????? kenapa kamu tanyak kayak gitu" ucap kemal tersipu.
"gapapakan?" balas wendy.
dilemma dalam hati kemal muncul dia sangat ingin berkata bahwa wendy adalah tipe cewek yang dia sukai tapi dia sangat takut untuk jujur.
"kalau boleh jujur kalau boleh jujur kali ini saja tipe cewek yang gue suka adalah cewek yang kayak kamu" ucap kemal yang memberanikan dirinya.
"hahhh....kayak aku serius? bukan kayak dia" ucap wendy sambil menunjuk kearah laura.
"hah.....kenapa gue?" ucap laura yang ikut bingung.
"gue kira kemal lagi deketin lu" ucap wendy.
"hah? kan tadi aku udah bilang kalau laura cuman teman" ucap kemal dengan ekspresi bingung.
"hahahahhaha" wendy tertawa.
laura dan kemal memandang kearah wendy dengan aneh.
"gue yang terlalu cemburu, gue kira kalian lagi pdkt dari awal gue lihat kalian dikantin gue udah buruk sangka" ucap wendy.
"mmm? apa maksud mu?" tanya kemal.
"kemal aku suka kamu sejak dari SD dan sekarangpun aku juga suka kamu" ucap wendy.
"hah..ini sungguhan" ucap kemal sambil tersipu.
"kalau gitu gue pergi dulu ya? biar kalian enak berduaan" ucap laura lalu dia keluar dari perpustakaan tidak hanya itu dia juga menahan jefri yang akan masuk ke perpustakaan untuk tidak masuk dan menganggu kemal dan wendy.
"gimana jawaban mu?" tanya wendy.
"aku juga suka kamu" ucap kemal.
"yaudah mulai hari ini kita pacaran" ucap wendy.
"tentang itu wendy boleh gak aku di SMA ini ingin fokus dulu untuk belajar, orangtua miskin aku harus cari banyak beasiswa kalau aku ingin kuliah aku cinta kamu tapi aku ingin setelah sma kita baru menjalani hubungan serius" ucap kemal.
wendy senyum "aku suka sama jawabanmu lagipula gak ada kewajiban kita untuk pacaran sekarang selama di dalam hati kita, kita saling mencintai satu sama lain pada saat waktu yang tepat pasti kita bertemu" ucap wendy.
setelah itu kemal dan wendy menjalani sebuah hubungan pertemanan mesra yang di ikat oleh janji di dalam masing-masing hati mereka.