Chapter 8 - Life

"apasih hidup itu" gumam laura sendirian.

minggu subuh dia di balkon lantai dua rumahnya memandang kearah langit.

dia merasa dia banyak menghabiskan hidupnya sendirian tetapi apakah cara hidup seperti itu salah.

"huft" dia menghela nafasnya.

Hari ini dia merasa ingin sekali keluar dari rumah dan pergi tanpa tujuan sekedar menikmati perjalanan dan mengapresiasi dunia.

dia berganti pakain laura menguncir rambut pirangnya dan berpakaian dengan gaya tomboyish.

memakai sepedanya ontelnya dia pergi.

tidak ada tempat yang dia tujuh dia tidak tau dia mau kemana dia sekedar mengayu sepeda ontelnya itu tanpa tujuan.

Jefri hari ini dia bangun pagi-pagi dia melebarkan tangannya lalu menghirup udara segar hari minggu.

dia mempunyai sebuah rutinitas khusus di hari minggu yaitu dia selalu datang ke car free day.

mandi lalu sikat gigi dia meminyaki rambutnya dan berpakain rapi lalu dia mengambil sepedanya lalu dia pergi sendirian menyusuri jalan yang biasanya dia pakai.

sebenarnya dulu tidak begini dulu anak-anak lain dan teman-temannya yang mempunyai rumah dekat rumahnya mereka akan menjemput jefri terlebih dulu.

semua itu hanya masa lalu untuk jefri setelah kesalahan yang dia buat yaitu secara egoist memukuli temannya sendiri.

dia sadar saat itu dia yang salah karena dia merasa sok kuat dan seakan dia adalah boss disekolah.

"dingdingdingding" boy terbangun oleh suara panggilan di hapenya.

"siapa sih" ucapnya sambil mengambil hapenya.

"Halo boy gue tunggu kamu di car free day ya" ucap icha.

"apa?..bent-" belum selesai menjawab icha mengakhiri panggilannya.

"huft" boy menghela nafasnya.

dia mencuci mukanya memandang kearah cermin.

poni rambutnya yang mulai tumbuh panjang mulai menutupi matanya.

"Shit gue kenapa jadi seperti ini bukannya gue suka ketenangan" ucap boy di depan cermin.

semenjak dia bertemu icha mereka sering keluar bersama bahkan saat kemarin pun mereka juga keluar bersama.

ini adalah car free day pertama boy.

dia tidak menyukai acara sosial atau tempat-tempat ramai dan car free daya yang menjadi cerminana kedua element itu adalah musuh utama boy.

Minggu ini kemal berpakaian dengan gaya terbaiknya karena dia ada janji dengan wendy untuk datang ke car free day bersama.

dia izin ke ibunya dengan baik untuk pergi setelah itu dia langsung pergi ke prioritasnya yaitu menyusul wendy.

di depan rumah wendy kemal mlongo melihat betapa besarnya rumah wendy.

dia menelfon wendy "wen aku sudah di depan" ucap kemal.

saat gerbangnya terbuka kemal lebih terkejut lagi melihat dalam rumah wendy yang sangat luas.

wendy keluar menuntun sepedanya.

"ayo kita pergi" ucap wendy.

kemal tersenyum lalu mereka pergi bersama.

minggu ini banyak sekali pesan masuk di hape iqbal dari banyak perempuan yang mengajak iqbal untuk carfree day.

tentu ini sudah menjadi hal biasa bagi iqbal di hari minggunya.

seorang narsis seperti iqbal selalu mempersiapkan segalanya dengan sempurnah.

memakai jaket denim dan celan jeans lalu topi bewarna hitam mereka dia siap untuk pergi.

di area cfd banyak sekali kerumunan orang dan pedagang.

nuansa ceria yang ramai selalu mengisi acara ini dari penyanyi dan performer jalanan hingga skaters.

jefri berjalan menyusuri are cfd sendirian meski sendirian dia tetap senang melihat banyak orang.

terkadang kenalannya menyapanya lalu pergi begitu saja tapi apa peduli jefri dengan itu dia tau bahwa disini masing-masing orang punya tujuan dan rencan sendiri untuk menikmati suasana.

pada akhirnya laura datang ke cfd karena hanya tempat ini yang muncul dalam pikirannya saat mencari tujuan.

Mereka semua dipersatukan di dalam satu event ini.

"Laura" ucap jefri yang sekarang berdiri di depan laura.

"Jefri" balasnya.

Laura mendekat ke jefri.

"kamu kesini sendirian?" tanya laura.

"Sayangnya iya gue kesini sendirian" ucap jefri sambil memalingkan wajahnya.

"kenapa sedih gitu? kita sama gue juga kesini sendirian" ucap laura sambil tersenyum.

Jefri memandang kearah laura yang tersenyum.

"yuk tunggu apa lagi kita muter-muter cari makanan yang enak" ucap laura.

mereka akhirnya menyusuri area cfd bersama.

Boy dan Icha mereka jalan bersama.

"gimana pengalaman pertama cfd?" tanya icha

"gak buruk" jawab boy.

"bilang aja lu seneng ada yang ngajak lu cfd" ucap icha.

boy memandang kearh icha "lu yang memaksa gue untuk ikut, lu tau gue gak suka keramaian" ucap boy.

"jadi menurutmu?" tanya icha.

boy terdiam dia memandang wajah icha lalu dia tersenyum "aku bersyukur kamu ngajak aku kesini" ucapnya.

icah tersipu dia lalu mengandeng tangan boy dan menyusuri cfd bersama.

Kemal dan wendy mereka berjalan bersama.

kemal sangat ingin mengandeng tangan wendy tapi dia tidak mempunyai keberanian untuk itu, jari dan jari mereka bersentuhan satu sama lain.

kemal memandang kearah wendy begitu juga sebaliknya.

"pengen gandengan tangan?" tanya wendy

kemal mengangguk-angguk dengan kaku.

"hahahaha kamu itu lucu" wendy tertawa melihat sikapnya yang kaku.

Wendy mengandeng tangan Kemal lalu mereka menyusir bersama area Cfd.

Iqbal dia bersama dengan teman-temannya asik menikmati cfd.

karena iqbal famous dia mempunyai banyak teman yang mengikuti dirinya.

meski dia masih merasa pahit dengan jefri dan laura tetapi dia masih menjaga imagenya sebagai seorang anak famous.

disaat itu dia bertemu dengan Elma seorang Alumni dari sekolahnya.

dulu elma dan Iqbal sangatlah dekat bagaikan kakak dan adik.

"Eh iqbal lama gak ketemu" sapa elma.

"eh kak elma" jawab iqbal.

"gimana kabarmu" tanya elma.

"hmm.....bagus-bagus aja" ucap iqbal.

elma memandang kearah mata iqbal

"kamu bohong" ucap elma

Iqbal tersenyum memandang kearah elma.

"maaf" ucapnya.

Elma dari dulu dekat dengan iqbal dan dia selalu tau saat iqbal mempunyai masalah ataupun jika dia berbohong.

"Gue rasa gue baru aja dikalahin sama seorang anak barbar gak beretika yang semua anak disekolah benci" ucap iqbal.

"terus?" tanya elma.

"Gue lagi merasa bimbang" ucap iqbal sambil melihat kearah langit.

dia menyembunyikan kesedihannya dia tau laura adalah wanita yang dia cintai tapi takkan pernah dia miliki.

"kamu masih suka dia?" tanya elma.

iqbal hanya diam tidak menjawab.

"emang perempuan lain gak bisa ya?" tanya elma sambil memandang iqbal yang dengan tatapan kosong memandang kearah jalan.

"aku sebenarnya suka sama kamu bisa gak kita untuk mencoba mempunyai hubungan bersama" ucap elma.

matanya membesar di dalam hati iqbal dia sangat kaget dengan kak elma yang menyatakan perasaanya kepadanya.

dia memandang kearah kak elma.

"boleh" ucap iqbal.

kelima anak yang disebut para penyendiri ini berjalan merubah hidup mereka dimana kesendirian hanyalah masa lalu dari mereka.

End