Chereads / kehidupan yang penuh arti / Chapter 51 - 50 untung ada wulan.

Chapter 51 - 50 untung ada wulan.

fitri masih sibuk merapikan rambutnya.dan sedikit memoleskan kosmetik di pipinya. sementara andi yang mengendap endap mendekat. dan langsung memeluk tubuh fitri yang masih mengenakan handuk itu..

andi yang gesit dalam urusan mencumbu.membuat fitri kewalahan dan hampir saja menyerahkan mahkotanya .beruntung. wulan segera keluar dari kamar mandi. membuat andi gagal untuk kesekian kalinya menggoda fitri..

"loh fit..kok handuk kamu jatuh..habis di rampok sama buaya buntung ya.? ejek wulan tersenyum geli.

"iya tuh. gatal banget jadi buaya. untung kamu datang lan. kalau nggak. aku nggak tau lagi mungkin aku sudah....." fitri menutup wajahnya melakukan drama yang begitu hebat.

"tega sekali kamu buaya buntung.. anak gadis itu kau terkam sesadis itu.." lanjut wulan yang ikut melakukan drama.

"jika wulan tak kunjung datang menyelamatkan ku..hu hu hu. mungkin aku jadi korban tragis dari buaya nakal itu." timpa fitri lagi.

"owh tuhan..mengapa kau memberiku dua permaisuri yang sangat kejam.selalu menindas ku yang lemah ini." andi tak mau kalah dan ikut melakukan drama.

membuat wulan dan fitri cekikikan..

"dasar buaya buntung..masih saja mau memfitnah wanita." ucap wulan dengan senyuman mengejek.

"tau tuh .dia yang berbuat dia yang menganggap di tindas."balas fitri mencibir.

andi yang merasa di keroyok.melarikan diri ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. sementara wulan dan fitri merapikan diri dan bersiap-siap kembali ke apartemen masing masing.

sementara andi baru keluar dari kamar mandi. dan memamerkan tubuh atletisnya pada dua gadis manja itu .fitri langsung memalingkan pandangannya ke arah lain.tak ingin melihat tubuh andi yang menggoda itu .berbeda dengan wulan yang tersenyum kagum pada tubuh andi yang begitu menggiurkan,krna semalam sudah mencicipinya diam diam.

andi dengan gaya menggodanya berjalan gagah ke arah wulan dan mencium nya. wulan yang tidak berbuat apa-apa hanya menerima kecupan di bibir nya . fitri masih membuang pandangannya dan tak ingin tahu apa yang andi lakukan bersama wulan .

"sudah belom..?" tanya fitri dengan nada sedikit meninggi.

"emang nya kami ngapain .?" tanya andi balik memandang pundak fitri.

"iya tuh .kita nggak ngapain kok .cuma main tusuk-tusukan ."ujar wulan menggoda fitri .

sontak fitri menoleh karna penasaran. di benak fitri.mereka sedang melakukan aksi panas yang tak pantas.karna mendengar kata tusuk-tusukan.

"brengsek.kirain ngapain. " fitri bergumam sendiri melihat wulan dan andi menusukkan telunjuk ke pipi masing-masing.

"pikiran mu pasti berfantasi kan ?" tanya andi sembari tersenyum nakal.

"ya iyalah. kalian kan sudah pada dewasa .jadi kalau tusuk-tusukan pasti ke sana kan ?" tanya fitri sambil memandang wulan dan andi .

"dewasa apanya sih fit .kita kan sudah sama-sama dewasa..emang kamu masih anak kecil ..?" tanya wulan menggoda fitri.

andi yang tidak mau berlama-lama berdiri di situ. mengambil pakaiannya dan memakainya.

"aku kan memang masih anak di bawah umur " ujar fitri tersipu malu.sambil memegang kedua pipinya sendiri .

"sebentar lagi kamu akan merasakan adegan dewasa.." ejek andi lagi.

"kamu pasti penasaran ya fit.?" goda wulan lagi sambil menyenggol fitri dengan lembut.

"apaan sih. nggak mau ah.. kamu pasti sudah kan wulan.?" tanya fitri sambil menyenggol balik pada wulan. dengan lembut..

membuat wulan tersenyum malu.

"nggak lah fit. belum waktunya kok."sangkal wulan dengan nada sedikit kaku .

"udah yuk..kita keluar makan ." ujar andi membuyarkan suasana .

mereka pun keluar dan mencari tempat maka. yang bernuansa tradisional. dan menyantap beberapa makanan istimewa masakan kampung .membuat andi dan wulan membayangkan kampung masing-masing. berbeda dengan fitri yang hidup dari kecil di perkotaan. dan berbagai kemewahan .namun demikian. fitri sangat menikmati makanannya.

setelah makan bersama.wulan lebih dulu berpamitan. meninggalkan fitri dan andi..saat andi juga berpamitan. fitri justru memegang tangan andi. seakan tak ingin berpisah. lagi .fitri mengajak andi berjalan jalan sementara waktu sebelum akhirnya pulang ke tempat masing-masing..

di sebuah taman kota di bawah naungan pohon mahoni yang rindang .dan hembusan angin sepoi sepoi .dua sejoli duduk di bangku kayu dan saling berpelukan mesra.dia lah fitri dan andi.

"andi..kamu mau kemana setelah ini.? " tanya fitri perlahan.

"ada pekerjaan yang harus ku lakukan di kota besar ini fit..mungkin dalam waktu yang lumayan lama." jawab andi santai.

"emang kerjaan apa.? toko emas lagi.? denger-denger kan pak cahyo bos mu itu membuka cabang di kota ini ." tanya fitri kembali.

"kamu tau dari mana.?" tanya andi penasaran. krna dia sendiri tidak mengetahui nya.

"kolega papaku kan bergerak di bidang properti..jadi salah satu ruko nya mau di beli seseorang dimana aku di ajak kolega papaku nemenin untuk bertemu langsung sama calon pembelinya. eh. ternyata pas ketemu. itu pak cahyo , terus aku banyak berbincang sama beliau." ujar fitri panjang lebar .

jantung andi langsung berdegup kencang.

mengingat tentang kila.anka pak cahyo.. kalau sampai mereka kenalan juga. habis lah. sudah .

"terus pak cahyo nya datang sendiri ?" tanya andi penasaran.

"ada buk ratna dan anak gadisnya sih. kamu belum pernah ketemu sama anak gadisnya itu kan.? fitri kembali bertanya penasaran.

"namanya siapa yah..aku lupa. soalnya anaknya rada cuek gitu. jadi males ingat nya " sambung fitri lagi.

"ah..aku pernah ketemu di kota kecil itu sih. cuman sebentar. dan aku sibuk dengan urusan ku jadi tidak mengenalnya lebih dekat." andi memberi alasan sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"owh bagus lah..jangan deket-deket sama gadis itu .aku nggak suka.." tegas fitri memandang wajah andi .

"iya sayang.. jangan khawatir.."goda andi sembari mencolek dagu fitri .

tak terasa waktu berlalu. dan sore telah tiba.membuat fitri harus meninggalkan andi..fitri menelpon supir nya dan menjemputnya.sementara andi berjalan menuju hotel.

sampai di kamar. andi mengusap wajahnya.

"semoga saja mereka tidak saling akrab. kalau sampai bertemu kila di sini. bisa di hajar aku sama fitri dan wulan ." gumam andi sendiri.

tak lama kemudian. telepon andi berdering.aia melihat layar HP nya. dan disitu tertulis nama kila cahyo ..

"panjang umur..baru di pikirin udah nelpon aja ." gumam andi kemudian menerima panggilan.

"halo..apa kabar.?" jawab andi lembut.

"baik..kamu apa kabar.? kok nggak pernah hubungi aku sih.? lupa atau sibuk ama cewek lain.?" balas kila dengan tiga pertanyaan sekaligus .

"ah.. aku lagi sibuk kerja ni kila..owh ya. dengar kabar ayah kamu membuat cabang di jakarta ya ?" tanya andi lagi.

"iya. mungkin satu bulan lagi. bakalan di resmikan ..kamu di jakarta kan.? udah berapa lama.? kenapa nggak hubungi aku sih..? kamu marah.? karna waktu itu nggak sempat ...anu...?" pertanyaan bertubi tubi kila membuat andi bingung menjawabnya .

"aku masih sibuk sekarang kila..ada beberapa proyek juga yang harus aku selesaikan di sini bersama teman teman ." jawab andi agak gugup.

"kamu udah sukses ya.. langsung ninggalin papa ku." sura kila sedikit serak.

"maaf kila.bukan maksud begitu..aku juag punya tujuan hidup kan..? lagian papamu ian juga semakin sukses. hehe." ucap andi yang menyemangati kila.

"iya sih itu semua berkat kamu loh andi..makasih ya. udah bantu papa menjadi sukses ." ucap kila .

"sama-sama..aku juga senang dengar papa kamu semakin sukses bahkan sampai jakarta membuat cabang.."

"ngomong-ngomong kamu kuliah di mana?" tanya andi lagi .

"aku di universitas gajah mada . emang kenapa.? mau ketemuan.? " jawab kila bahagia.

mendengar itu. andi sedikit tenang. karna tempat wulan dan fitri kuliah cukup jauh dari kila.

"selamat . semoga mereka tidak pernah ketemu deh.." batin andi..

"hey..kenapa diam saja.? nggak mau ketemu juga nggak apa kok." ucap kila sedikit kecewa.

"nggak kok kila .kita ketemuan besok ya. kirim lokasi mu ke sini.biar gampang nemuin..aku kangen tau.." gombal andi , membuat kila sangat bahagia .