Delima menghela napas dalam-dalam.
"Cobalah untuk memikirkan apa yang telah diucapkan oleh nenekmu, Delima," ujar Delisa. "Pada dasarnya, baik Ibu sendiri juga nenekmu, hanya ingin yang terbaik bagimu, Sayang. Mungkin ini naif, terlebih lagi bagi seorang Putri Duyung, akan tetapi, kami pun tak hendak kehilangan dirimu, Nak."
"Itu benar," sahut Delia. "Yang aku inginkan, kembali lagi ke lautan bersama anggota keluargaku yang masih lengkap. Dan ya, mungkin muncul lagi ke permukaan setelah kau melahirkan seorang bayi perempuan yang imut dan lucu, itu saja sudah cukup bagi kami."
"Aku tahu," Delima menekur, mendesah halus dan panjang. "Akan aku pikirkan saran dari Nenek dan Ibu, tapi, berikan aku waktu untuk berpikir. Aku ingin dalam kondisi yang tenang dan damai kalau harus memutuskan mengikuti saran ini."
"Delima—"
"Ibu jangan khawatir," sahut Delima. "Aku sadar, tidak banyak waktu yang tersisa. Aku tahu, Bu, Nek, sungguh…"