Awalnya, Seta Adiprana berbaring menelentang saja menatap langit-langit kamar dengan penerangan yang remang-remang. Dua tangannya saling menggenggam di dadanya.
Sementara Delima, sang gadis berbaring memunggungi sang ayah sembari memeluk ibu tirinya di sisi kanan.
Hanya saja, permintaan Delima kemudian sungguh membuat Seta menjadi serbasalah.
"Ayah," ujar sang gadis. "Aku ingin tidur sambil dipeluk oleh Ayah."
Seta menelan ludah. Ia mengangkat kepalanya, memandang pada istrinya, dan sang istri hanya mengendikkan bahunya saja.
Bagus sekali, Anya! Dengus Seta di dalam hati. Kau tidak membantu sama sekali!
"Kumohon, Ayah…" pinta sang gadis yang memang tidak memahami hal-hal tabu bagi ayah manusianya itu.
Anya Triastuti tahu pasti kondisi sang suami, di balik piyama sutranya itu ia tidak memakai apa-apa sebab mereka baru saja selesai bersanggama. Namun ia juga sangat memahami kondisi Delima yang tidak dibesarkan oleh manusia itu.