"De—Delima," ujar Anya Tiastuti, "bu—bukankah itu hal yang sangat mengerikan untuk kau lakukan?"
"K—kau, kau tidak pernah mengatakan tentang yang satu ini kepadaku, Delima," ucap Andham pula dengan wajah yang terlihat pucat.
Sang gadis menghela napas dalam-dalam. Ia tersenyum kala saling bertatapan dengan sang ayah yang masih saja memeluknya dengan penuh kekhawatiran.
"Sayang," ujar Seta Adiprana pula. "Ayah tahu, Ayah bukanlah ayah yang baik sebab selama ini tidak pernah menemanimu. Tapi, bila boleh Ayah meminta sesuatu darimu, jangan kau lakukan itu, Nak."
"Aku tahu," sahut Delima, masih dengan senyuman manis di bibirnya. "Andaikan saja ada jalan yang lebih mudah agar aku bisa selalu mengunjungi Ayah, bersama Ayah, aku pasti akan sudah akan memilih itu. Tapi, tidak. Tidak ada yang mudah di dunia ini. Ibuku, nenek juga, mereka juga sudah mengatakan hal ini berkali-kali."