"K—kei!" Callysta mencoba melepaskan cengkeraman tangan Keisha di lehernya dengan wajah memerah dan menggelembung. "Hen—hentikan! Ak—aku tidak bisa ber—bernapas! Kei!"
Tapi Keisha yang seolah kerasukan tetap mempertahankan cengkeraman kedua tangannya di leher Callysta, dan semakin menambah kekuatan cengkeramannya, lagi dan lagi.
"Kubunuh kau! Kubunuh kau!" ucap Keisha dengan sorot mata yang memerah dan raut wajah yang mengerikan. "Kubunuh kau betina sialan! Mati kau!"
Dua pria berbadan besar yang baru saja memasuki ruangan itu melihat apa yang dilakukan Keisha terhadap Callysta, spontan saja keduanya lantas mencoba memisahkan pria itu dari Callysta. Menjaga keamanan Callysta adalah tugas utama keduanya yang diberikan Darmawan.
Tapi cengkeraman itu benar-benar kencang, seolah-olah Keisha tak hendak melepaskan Callysta yang semakin sulit bernapas itu.
"Lepaskan tanganmu!" teriak seorang pria berbadan besar.
"Aku pasti akan membunuhmu…!" sahut Keisha.
Dugh!
Hekh!
