Memendam kerinduan bukanlah hal yang mudah, terlebih lagi tanpa bisa melakukan komunikasi jarak jauh semacam telepon, misalnya. Dan itu pulalah yang dialami Delima. Semakin hari, kerinduannya semakin besar kepada Keisha, sudah tiga bulan berlalu semenjak terakhir kali pemuda itu mendatanginya.
Ucapan-ucapan halus dan lembut dari mulut ibunya sudah tidak lagi dapat meredam rasa yang membesar di dalam dadanya. Tidak pula kata-kata yang sedikit ketus dari sang nenek yang meski demikin selalu dibalut dengan kasih sayang. Dan ya, Delima justru semakin merasakan sakit di hatinya.
Berbicara dengan Andham pun tidak banyak membantu, malahan hal tersebut justru semakin besar dan membesar. Ditambah pula, dengan rasa penasaran yang kian besar terhadap sosok ayah kandungnya sendiri.
Dua kerinduan yang ia pendam sekaligus, membuat Delima akhir-akhir ini lebih banyak melamun seorang diri. Di rumahnya itu, di kolam bunga teratai tiga warna, atau pula di tepian danau di atas bangku taman itu.