"Wow, kau sepertinya memang sedang dalam mood yang tidak baik," ujar Callysta.
"Tidak," sahut Keisha. "Aku hanya lelah saja, ingin beristirahat barang sejenak."
"Bagaimana kalau dengan tambahan pijitan?"
Keisha terkekeh, mendengar hal yang menjanjikan itu, kelelakiannya pun bereaksi. Dan ya, Keisha merasa sedikit pegal di bagian pangkal batang kemaluannya.
Menyebalkan!
Tapi, tentu saja Keisha masih menyimpan berbagai obat kuat dan viagra di dalam kamarnya.
"Memangnya kau bersedia memijitku?" ujar pria tersebut sembari mengelus-elus kemaluannya sendiri.
"Ya, kalau kau memang menginginkan," sahut Callsyta. "Aku tidak keberatan sama sekali."
"Bukankah itu nanti akan membuat tangan Tuan Putri menjadi kasar?"
Callysta tertawa cekikan mendengar ucapan Keisha tersebut. "Dasar!" ujarnya. "Ya sudah, kalau begitu, toko aku tutup, ya?"
"Okay."
"Dan tunggu aku di sana, Tuan Muda."
Keisha tertawa-tawa. "Tentu saja, Tuan Putri."