Sore itu Kurnia pulang dengan perasaan lega seolah-olah segala beban yang menggunung di pundaknya hilang sudah. Seakan-akan segala hal yang belakangan membuat kepalanya pusing tujuh keliling, kini tiada lagi.
"Jadi, semua sudah diputuskan?" ucap Hesti.
Ya, lagi-lagi kali ini Hesti harus menumpang di mobil Kurnia itu sebab mobilnya lagi-lagi mengalami masalah.
"Begitulah," ujar Kurnia dengan wajah yang begitu ceria. "Paling tidak, aku baru bisa benar-benar keluar setelah beberapa hari ke depan."
Ya, Hesti paham itu. Berbenah di kantornya dengan segala urusan kecil yang mungkin belum diselesaikan. Dan setelah itu, Hesti tidak akan lagi bisa bertemu dengan Kurnia yang akan pulang ke Lampung.
Ini menyedihkan, pikir Hesti. Ia sudah mencoba menahan-nahan perasaannya sendiri, namun tetap saja hal itu sulit untuk ia kendalikan.
Mungkin, dengan berjauhan, semua kenangan terlarang di antara mereka berdua barulah bisa benar-benar terlupakan seiring berlalunya waktu.