Di saat orang-orang itu sedang bertarung harga di dalam aula persegi delapan, Tommy tetap berdiam diri di teras sisi kanan gedung tersebut.
Untuk beberapa saat ia masih berdiri di sana sebelum akhirnya memutuskan untuk berlalu menuju pelataran depan.
Tommy merasa tidak ada gunanya lagi dia berada di sana. Lagi pula, tujuan semula ia berada di sana memang hanya untuk menemui Arni. Tujuan awal ingin membalaskan sakit hati atas apa kematian kedua orang tuanya, kini berubah menjadi rasa yang lebih mendelam lagi, bernama cinta.
Ya, saat pertama kali melihat nama Arni Aerlangga terpampang di sebuah brosur, Tommy sudah cukup tertarik untuk mengetahui tentang gadis tersebut. Bagaimana keadaannya sekarang? Sudah menjadi gadis seperti apa dia setelah apa yang diperbuat orang tuanya kepada Tommy dan keluarganya?
Hanya itu.