Sementara Keisha melangkah menuju pintu masuk rumah tersebut, Agus pula kembali menutupkan pintu gerbang.
Keisha bertemu dengan Arni dan Dimas di ruang keluarga yang megah dan luas itu. Keisha menghampiri Dimas terlebih dahulu, bersalaman dengan pria setengah baya tersebut. Ya, sebut saja bahwa Keisha melakukan itu untuk lebih membuat Dimas mempercayainya.
"Malam, Pak Dimas," ujar Keisha. "Anda terlihat lebih sehat malam ini."
Dimas tersenyum mengangguk-angguk. "Baik, Kei. Aku baik-baik saja."
Dan setelah itu, barulah Keisha menghampiri Arni yang berdiri di samping sang ayah. Keduanya berpelukan. Keisha sempat merasa sungkan dengan tatapan tertuju kepada Dimas. Namun, sepertinya pria setengah baya itu sudah bisa menerima sepenuhnya akan hubungan anak gadisnya itu denganku, pikir Keisha.
"Kau cantik sekali," bisik Keisha ke telinga Arni, dan mengecup pipi gadis tersebut.
"Tidak, Kei," bisik Arni pula pada Keisha. "Jangan di depan papaku."
"Aku hanya memujimu."