Ketika Keisha tiba di rumah Pramudya, ia tidak melihat Wilma, justru Inah lah yang menyambut kedatangan pemuda tersebut.
"Lhoo, Tante Wilma ke mana, Mbak Inah?" tanya Keisha di depan pintu masuk tersebut.
"Ada," sahut Inah sembari tersenyum. "Nyonya ada di kamar bawah tanah, lagi mengecek brankas, juga buku-buku lama milik Tuan Pramudya."
"Aah… begitu, ya?" Keisha pun mengangguk-angguk.
"Masuk saja dulu, Kei," ajak Inah.
Keisha pun masuk ke dalam rumah mengikuti langkah Inah. Perempuan 30 tahun itu terlihat cukup menarik, namun Keisha berpikir Inah bukanlah tipe wanita yang ia sukai.
Lagi pula, siapa yang mau bercinta dengan pembantu? Dan pemuda itu terkekeh-kekeh di dalam hatinya.
Ya, sifat Keisha semakin hari menunjukkan bahwa ia bukanlah pria baik-baik. Semua hal diukur dari status dan fisik seseorang. Keegoan begitu melambung dan membesar di dalam dirinya, terlebih lagi, ia tahu pasti bahwa sebentar lagi akan menjadi seorang miliuner muda.