Keisha mendesah panjang, tertunduk di atas sofa ruang tengah itu sendirian. Bagaimanapun, ia sudah mengatakan keinginannya untuk tidak didikte oleh sang ayah. Sebab, Keisha cukup yakin bahwa hidupnya adalah ia sendiri yang berhak menentukan.
Hanya karena berbagi DNA yang sama, bukan berarti mereka bisa seenaknya mengatur-ngatur hidupku!
Dan uang yang banyak, berarti akan mendatangkan sesuatu yang lebih pula. Kekuasaan, pengaruh, dan mungkin… para gadis.
Ya, dengan uang, semua hal bisa dilakukan. Dan Delima… gadis itu tidak perlu tahu, tidak pula dengan ibu dan neneknya.
Selama tidak ada yang memberi tahu Delima tentang apa yang akan dan telah ia perbuat selama di Jakarta ini, tentulah semua akan baik-baik saja.
Dan Keisha cukup yakin bahwa ayahnya tidak akan memberi tahu pada Delima tentang semua ini, sebab, jelas tadi sang ayah berkata ia tidak ingin melihat Keisha terpuruk dalam kegagalan. Dan ya, itu pun jika ayahnya itu benar-benar bisa bertemu dengan Delima.