"Tentu saja aku marah besar, dasar gadis bodoh!" ujar Delia sembari terkekeh-kekeh. "Kalian tidak mengindahkan laranganku untuk naik ke permukaan, apalagi di tempat terbuka yang berdekatan dengan kediaman manusia. Tapi, tidak. Kalian justru melanggar itu, mengatas namakan rasa penasaran."
Delima dan Delisa hanya saling tersenyum dan saling peluk satu terhadap yang lainnya sementara mendengar Delia mengomel panjang-pendek.
"Bayangkan seandainya nelayan itu berhasil menangkapmu, Delima," ujar Delia, lagi. "Atau si Latifa itu, atau kalian berdua sekaligus, hemm? Apa tidak akan menjadi gila aku nantinya, juga di Lamina?"
"Tidak bisa aku bayangkan Nenek akan mengamuk nantinya ketika hal itu terjadi," kata Delima.
"Tentu saja," ujar Delia. "Aku pasti akan memburu manusia itu, dan membuat dia menyesal hingga ke neraka karena telah berani menyentuh cucuku."
"Lihatkan, Bu," kata Delima kepada Delisa. "Nenek sangat mengerikan kalau sedang marah."