Keduanya kembali hening setelah suara tawa masing-masing lenyap. Kecuali Arni yang masih harus membagi perhatiannya dengan setir mobil dan jalanan di depannya.
"Aku hanya tidak ingin menyakiti," ujar Arni kemudian. "Tidak ingin melukai perasaan orang lain, Kei. Itu saja."
Keisha tersenyum tipis, menunduk, lalu menghela napas dengan sangat dalam.
"Kau pasti paham kan dengan apa yang aku maksudkan?"
"Ya," Keisha mengangguk, mengangkat wajah, memandang ke depan, pada lampu-lampu mobil dan kendaraan lainnya di jalan itu. "Sangat paham."
Beberapa menit kemudian, mereka sampai di sebuah restoran yang menyediakan menu maknanan serba-organik.
Ya, mengingat tadi Keisha mengatakan tidak ingin memakan makanan yang berlemak, atau katakanlah lebih menyukai makanan yang sehat dan kaya serat, di sinilah mereka kini.
"Ayo, Kei," ajak Arni pada pemuda itu untuk segera keluar dari dalam mobil. "Jangan khawatir, di sini semuanya dijamin organik."