"Yaah," Delima mendesah pendek. "Aku rasa memang seperti itu."
"Masih banyak yang harus kamu pahami lagi dengan semua ini, Sayang," Delisa mengusap-usap kepala anak perempuannya itu, ucapan turun ke punggung. "Tentang dunia manusia… itu lebih rumit dari yang kau bayangkan, Delima."
Ibu dan anak perempuannya itu sama hening, tatapan mereka sama tertuju ke kuntum-kuntum bunga teratai yang ada di kolam, beberapa meter di depan mereka.
"Aku hanya ingin menikmati hidup sebagai manusia seutuhnya," ujar Delima kemudian. "Hanya ingin berdua saja dengan laki-laki yang aku cintai, tinggal di tempat yang kami inginkan, melahirkan keturunan untuknya. Hanya itu… aku tidak ingin yang lainnya."
Delisa menghela napas dalam-dalam.
Keinginan Delima itu memang terdengar tidak muluk-muluk, sebuah permintaan yang sederhana.
Hanya saja, Delisa tahu pasti, untuk mendapatkan semua itu, Delima pasti akan mengorbankan banyak hal. Terutama, perasaannya sendiri, nanti.