Mutiya terbangun dari tidurnya karena mendengar suara tawa. Suara tawa yang ia yakin adalah suara suami dan anaknya. Saat wanita itu membuka mata ia tidak menemukan sang suami di sampingnya. Jadi, Mutiya pun turun dari pembaringan.
Benar perkiraan Mutiya, saat langkah kakinya mencapai ruang tengah, ia menemukan sang suami terlihat begitu bergembira dengan putra sulung mereka tersebut.
"Mama?" ujar Keisha yang menyadari tatapan sang ayah berpindah ke seseorang. "Mama belum tidur?"
Mutiya tersenyum. "Sudah, Mama sudah tidur tadi. Tapi, terbangun lagi karena mendengar suara tawa kalian berdua."
"Aah, maaf," ujar Keisha. "Maaf karena sudah mengganggu tidur Mama. Lagian, Papa ngomong yang aneh-aneh, makanya Keisha jadi ikutan tertawa."
"Aneh bagaimana?" ujar Kurnia yang sengaja menggoda anak sulungnya itu. "Jangan percaya," sahut Kurnia kepada sang istri. "Anakmu ini yang justru aneh."