Tanpa Mentari sadari air bening telah tergenang di pelupuk matanya dan mungkin saja hanya dalam satu kedipan saja akan luruh lalu menganak sungai di pipinya.
"Tidak, ini tidak mungkin. Mas Surya pasti tidak akan melakukan hal senista itu." Mentari terus saja menguatkan dirinya kalau apa yang saat ini sedang dia pikirkan adalah hal yang tidak mungkin dilakukan oleh sang suami.
Kian lama Mentari kian larut dalam pikiran-pikiran aneh yang sedang bersemayam di dalam benaknya saat ini.
Saking kerasnya Mentari memutar keras otaknya untuk mencari sebuah pembenaran wanita cantik itu sampai tidak menyadari kalau sang suami telah keluar dari kamar mandi.
Surya yang melihat pemandangan di hadapannya merasakan lemas di sekujur tubuhnya, bahkan untuk sekedar meneguk salivanya dia merasa kesulitan yang sangat besar.
"Men-tari?" gumam Surya di dalam hatinya tanpa berani mengimplementasikannya lewat kata-kata.