Allena mengepalkan tangannya ketika melihat tatapan Nio yang di penuh kemarahan.
"Kenapa kamu marah padaku? Bukankan aku tak memaksamu untuk pergi?" tanya Allena.
Nio mengepalkan tangannya.
"Oh ataukah kamu pikir Rumah Sakit ini milikku sehingga aku bebas mengatur waktuku ketika Dokter memanggilku karena tiba giliranku untuk melakukan pemeriksaan?" ucap Allena.
Nio pun hanya terdiam mendengar ucapan Allena. Melihat Nio yang hanya diam, Allena pun semakin dibuat kesal. Terserah saja, dia tak peduli jika Nio benar-benar marah sekarang. Dia hanya ingin segera pergi dari sana. Allena meraih kerah pakaian Nio, membuat wajah keduanya menjadi sangat dekat.
"Tolong, bicaralah dengan pelan, dan tak perlu berteriak di depanku! Jangan sampai anakku terkejut mendengar teriakanmu!" ucap Allena pelan tetapi penuh penekanan, kemudian Allena mendorong tubuh Nio.