Waktu berlalu, makan malam telah selesai. Nio dan Allena sudah di perjalanan menuju kembali ke rumah.
Nio menggenggam tangan Allena, mengusapnya dengan lembut. Sedangkan satu tangan lainnya dia gunakan untuk mengendalikan kemudi.
Merasa tak ada respon dari Allena, Nio pun menoleh dan melihat Allena yang ternyata tengah memejamkan matanya. Allena tertidur.
Nio menghentikan mobilnya di tepi jalanan yang cukup sepi, dia lalu membuka jas kantornya yang sejak tadi masih dia kenakan. Setelah itu dia melepas seatbelt-nya dan menutupi tangan Allena hingga paha Allena dengan jas miliknya.
Tiba-tiba Allena bergerak dan matanya terbuka. Tatapan Nio dan tatapan Allena pun bertemu. Nio lantas tersenyum.
"Tidurlah lagi, kita belum sampai," ucap Nio dan mengusap pipi Allena. Allena tersenyum dan turut menggesek pipinya ke tangan Nio. Setelah itu dia mengangguk dan kembali memejamkan matanya.
Nio pun kembali ke kursinya dan melanjutkan perjalanan menuju rumah.