Allena terduduk lemas di kursi, Nio meninggalkannya begitu saja setelah mengatakan bahwa dia bisa menyimpan cincin itu. Entah mengapa, Allena berpikir Nio mengetahui niatnya.
Ya, Nio benar. Allena memang berniat untuk melepaskan cincin itu dan ingin mengembalikan cincin itu pada Nio. Namun, Nio memahami niat Allena sehingga Allena pun terdiam tanpa melakukan niatnya untuk melepaskan cincin itu.
Allena mengambil air minumnya, lalu menenggaknya. Setelah itu dia bangkit dari duduknya dan mulai melangkahkan kakinya dengan tubuh yang tegap.
Tidak, dia takan menjadi serapuh itu. Apapun yang terjadi di antara dirinya dan Nio takan membuatnya menjadi lemah dan seakan dunianya telah berakhir. Dia akan tetap berdiri tegap, dan membuat Nio menyesali perbuatannya karena telah berani bermain dengan wanita lain, pikir Allena.
Sesampainya di luar rumah, Allena melihat petugas keamanan yang baru saja menutup pintu pagar.
"Apa Tuanmu menguncinya lagi?" tanya Allena.