Nio bergegas keluar dari kamar dan pergi menuju kamar Allena. Dia mencoba membuka pintu kamar tetapi pintu itu ternyata terkunci.
"Allena buka pintunya!" teriak Nio seraya mencoba terus mengetuk pintu kamar. Namun, tak ada sahutan dari Allena.
Hal itu pun membuat Nio semakin geram. Dia tak terima Allena memperlakukannya seperti itu, bahkan yang lebih gilanya lagi Allena berani mengusirnya dari rumah itu. Bagaimanapun rumah itu juga miliknya, dia memiliki hak untuk tinggal di dalamnya.
Nio memundurkan tubuhnya, dia lantas menendang pintu dengan keras hingga akhirnya pintu itu terdobrak dan terbuka. Nio memasuki kamar dan melihat tak ada Allena di kamar. Nio pun pergi menuju ruang ganti, dia melihat Allena sedang duduk di depan cermin rias. Namun, setelah itu perhatian Nio tertuju pada lantai yang sangat berantakan. Di sana terdapat berkas-berkas catatan sipil pernikahannya dan Allena.