"Lihatlah, Mr. Gilbert yang menghubungimu." Menyerahkan ponsel ke tangan Austin, akan tetapi langsung di lempar kembali ke jok belakang kemudian meraih tengkuk membawa wajah cantik berada sangat dekat dengannya. "Kiss me please."
--
Darren tak henti-hentinya mengumpat sumpah serapah ketika panggilannya diabaikan begitu saja. "Shittt, berani sekali kau mengabaikan panggilanku. Austin."
Flower langsung menghujaninya dengan tatapan penuh tanda tanya. "Ada apa? Kenapa kau tampak kesal? Apakah terjadi sesuatu yang buruk?"
Darren tersenyum. "Tidak ada apa-apa, baby Flow. Ayo." Mengaitkan jemarinya di antara jemari lentik membimbingnya menuju mobil yang sudah menunggui kedatangannya. Dengan penuh kelembutan membantu wanita pujaan memasuki kursi penumpang. "Hati-hati, baby." Kemudian menekan remote sehingga muncullah kaca pembatas.
"Kenapa harus di tutup? Biarkan saja terbuka."
"Supaya tidak ada mata-mata liar yang menatapmu lapar."
