Flower tidak menjawab, ia pun langsung tertidur. Dengan penuh kelembutan menyandarkan kepala Flower ke lengan kekar, sementara lengan satunya melingkari sepanjang perut dengan sangat posesif.
--
Sinar pagi tampak mengintip malu-malu melalui tirai jendela menyapu hangat sejoli yang sedang bergelung dibalik selimut tebal. Atas sapuan hangat itulah yang memaksa sepasang manik biru terbuka sempurna. Seolah enggan meninggalkan pemiliknya senyum bahagia masih saja terukir apik menghiasi bibir kokoh.
"Inilah yang ku inginkan, baby. Kau ada disetiap aku membuka dan menutup mata," ucapnya dengan sangat lirih sehingga suaranya terdengar seperti seseorang yang sedang bergumam.
Darren tak henti-hentinya menguncikan tatapannya pada kecantikan bak Rose Flower. "Cantik." Pujinya tanpa sadar.