Mendapati sang wanita hampir saja limbung. Darren menjerit. "Baby, awas!" Bersamaan dengan itu secepat kilat merengkuh sehingga kepala Flower tidak sampai membentur lantai.
--
"Ayo, kita pergi dari sini, baby." Dengan penuh kelembutan mengalungkan kedua lengan ramping di antara leher kekar.
Tak ayal keluarnya Darren dari lantai atas dengan bertelanjang dada telah memantik banyak pasang mata menatap ke arahnya. Seolah tak mengindahkan tatapan horor dari para tamu undangan, begitu juga dengan Borneo. Langkah tegas mati saja terlihat lebar.
Borneo tak henti-hentinya menguncikan tatapannya pada Darren. Satu hal yang dia pikirkan pasti sesuatu yang buruk sudah terjadi sembari melirik ke lantai atas.
Langkah Darren kian lebar menuju mobil kesayangan yang sudah dengan setia menunggui kedatangannya. Berkali-kali melirik pada sang wanita yang meringkuk ke dalam pelukan.