Darren, ku mohon datanglah. Selamatkan aku dari lelaki hina ini. Jerit Flower dalam hati.
--
Obsen tak henti-hentinya melemparkan tatapannya pada pemilik tubuh ramping yang masih saja berteriak meminta tolong.
"Ruangan ini kedap suara, baby Flow. Walau pun kau berteriak sampai urat nadimu putus. Tidak akan ada satu orang pun yang bisa mendengarmu." Dengan kasar menyentak lengan ramping kemudian melemparkannya ke atas sofa. "Auch … " suara rintih kesakitan Flower.
Seharusnya hal ini menyisakan rasa belas kasih. Sayangnya, hati Obsen sudah di penuhi dengan hasrat dan gairah sehingga tidak ada lagi yang lelaki itu inginkan selain melambungkan angan bersama dengan wanita yang sudah di incarnya selama bertahun-tahun lamanya.
Senyum jahat kembali mengukir dibibir kokoh membuat tubuh ramping menggigil ketakutan. Tanpa membuang-buang waktu langsung merobek dress yang membalut tubuh sehingga menampilkan kulit putih mulus hanya berbalut pakaian dalam.
