Tidak mau terlihat seperti orang bodoh, ia pun mulai menyibukkan diri dengan memainkan ponsel. Saat ini pun ia tengah berbincang dengan Karyl melalui ruang pesan. Manager sekaligus sahabatnya itu tak henti-hentinya melayangkan godaan atas curhatan Flower mengenai sikap posesif Darren.
--
Disuguhi Flower yang tampak asik dengan ponsel kesayangan telah memantik minat Darren sehingga mendudukkan bokongnya di sisi wanita pujaan.
Mendapati pergerakan pada sisi sofa telah memaksa Flower menolehkan wajahnya sehingga beradu tatap dengan wajah tampan yang menatapnya dengan penuh tanda tanya. "Siapa yang kau hubungi?"
"Karyl."
"Really?"
"Apa maksudmu?" Flower bertanya dengan penuh emosi.
Pacar juga bukan tapi sikapnya overprotective. Mending kalau dia itu pacar aku. Kesal Flower.
Diusapnya puncak kepala Flower. "Apa saja yang kalian bicarakan?"
"Bukan urusanmu." Sinisnya.
