Tanpa rasa sungkan langsung membuka kancing kemeja berpadukan dengan tatapan yang tak pernah lepas dari wajah cantik.
--
Flower masih saja mematung di tempatnya. Bermanjakan otot-otot six pack telah membuatnya berulang kali menelan kasar saliva. Oh, Tuhan sungguh sempurna ciptaan mu satu ini. Gumamnya penuh kekaguman.
"Baby, apa yang kau di lakukan situ? C-mon." Bersamaan dengan itu membaringkan tubuh ke atas sofa. Mendapati Flower masih saja mematung di tempatnya telah memaksa Darren menyentak lengan ramping sehingga terjatuh menimpa tubuhnya.
Seketika itu juga debaran hebat mulai mengisi relung hati berpacu dengan detak jantung yang memacu 1.000 kali lebih cepat dari biasanya. Tidak mau semakin terseret ke dalam derasnya arus, dengan segera beranjak dari sana, akan tetapi gerakannya tertangguhkan oleh rengkuhan tangan kekar yang melingkupi sepanjang pinggang ramping.
"Singkirkan tanganmu! Biarkan aku memeriksa lukamu terlebih dahulu."
