Kini, tidak ada yang Flower inginkan selain rasa mendamba. Meskipun pikiran membantah, Nyatanya, respon tubuh mengkhianatinya dengan sangat kejam. Dan hal itu terbukti dengan lengan ramping yang sudah mengalung di antara leher kekar.
--
Darren tersenyum menyeringai. "Lihatlah, baby Flow. sekuat apa pun kau menolak. Nyatanya, respon tubuhmu mendamba akan sentuhanku yang terasa sangat mendebarkan dan tentunya menggairahkan ini."
Seketika itu juga rasa panas menjalari pipi sebelah kiri. Jemari kekar terulur mengusap pipinya yang terasa panas sekaligus perih. Dia sangat yakin bahwa jemari lentik terukir dengan sangat apik di sana.
"Itulah harga yang sangat pantas untuk lelaki mesum sepertimu, Darren! Dasar lelaki menjijikkan!"
Darren mendekatkan wajahnya dengan sorot mata nyalang. "Dan inilah harga yang pantas atas kelancanganmu padaku, baby Flow." Mencengkeram kuat rahang Flower kemudian menciumnya dengan sangat kasar hingga Flower merasakan bahwa nafasnya sudah di penghujung.