Ini gila. Benar-benar gila. Di bawah pesona Darren Ewald Gilbert membuatnya tergila-gila hingga tak lagi berpikir dengan akal sehat.
--
Pagi-pagi sekali bel apartment sudah berbunyi. Flower menggeliatkan tubuh meregangkan otot-otot yang dari semalam terasa menegang. "Huh, siapa sih yang datang sepagi ini?"
Dengan mata masih mengantuk berjalan menuju pintu kemudian langsung membukanya. "Masuklah!" Pintanya tanpa mengetahui siapa yang berdiri di hadapannya. Setelahnya, langsung melenggang masuk kemudian mendudukkan bokongnya pada sofa panjang. Kepalanya menyandar pada sandaran sofa dengan kedua mata memejam rapat.
Sang lelaki menyungging senyum entah apa itu namanya. Yang jelas sudut bibir terangkat ke atas. Tatapannya mendamba pada kecantikan bak Rose Flower. Posisi tidur yang menurutnya sangat seski membuatnya berulang kali menelan kasar saliva. "Cantik." Pujinya dengan sangat lirih.