Kesulitan mencapai kamar. Berulang kali, Love menggeram kesal. "Shittt, haruskah seperti ini aku berjalan? Menjijikkan." Mengedarkan pandangannya ke sekeliling memastikan bahwa tidak ada siapa pun yang melihatnya dalam kondisi yang ... memalukan.
Sial, dalam situasi dan kondisi yang sama sekali tidak mendukung. Darren melintas. Refleks Love menegakkan tubuhnya. "Hai, Dad." Di iringi seulas senyum yang terkesan di paksakan.
"Kenapa jalanmu seperti itu?" Darren bertanya dengan tatapan menyelidik.
Pertanyaan sarkastik yang baru saja sang ayah lontarkan membuatnya merasa malu. Demi menutupinya, kembali mengukir senyum. "Ah, ini ... ehm ... " sial, kenapa sulit sekali mencari alasan? Lanjutnya dalam hati.
Sudut mata menyipit hingga kening berkerut. "Apa yang kau sembunyikan di belakangmu itu, hum?"
"Ehm, ini ... hadiah dari, Mom. Ya, hadiah dari, Mom." Ucapnya dengan menggigit sudut bibirnya. Tuhan, please jangan sampai Dad melihat ini. Aku bisa malu. Lanjutnya dalam hati.