"Sebaiknya kita sudahi dulu perbincangannya dan kita mulai sarapannya. Bukankah begitu?" Darren berucap sembari mengerling pada Barley, kemudian mendekatkan wajahnya ke Marcell. "Kau harus makan banyak supaya memiliki banyak energi dan segera memberi kami Cucu."
"Itu sudah pasti. Kami akan memberimu Cucu yang lucu. Bukan begitu, baby?" Menolehkan wajahnya ke sang istri. "Setelah ini kita harus bekerja keras supaya percintaan kita membuahkan hasil."
Malu, itulah yang Love rasakan. Ia segera menundukkan wajah. Oh My God, kenapa perbincangan ini begitu memuakkan? Kesalnya sembari menggigit ujung bibirnya.
Marcell terkekeh kemudian mendekatkan wajahnya ke sang istri. "Angkat wajahmu dan segera habiskan sarapanmu. Kecuali kau ingin makan langsung dari mulutku."
Lirikan tajam Love lemparkan ke arah sang suami. "Awas saja kalau kau berani macam-macam di hadapan keluargaku."