"Katakan bahwa kau ingin berhenti maka aku akan berhenti, baby." Ucapnya disela-sela ciuman. Namun, siapa yang rela menyudahi ciuman yang sangat menggelora ini. Tidak Marcell, tidak juga Lovely. Terlebih, ketika kulit bersentuhan dengan kulit membuat akal sehat meninggalkan pemiliknya mengiringi alunan merdu bermelodikan nada-nada cinta yang mengalun dengan sangat indah membuat siapa pun yang mendengarnya akan terseret ke dalam kebahagiaan yang sedang melambung tinggi itu.
--
London, Britania Raya
Di saat sedang terlibat ke dalam meeting penting tiba-tiba mendapatkan sebuah pesan masuk.
Darren langsung menolehkan wajahnya pada Marcell, tatapannya memicing kemudian mencondongkan wajahnya ke depan. "Ada masalah apa? Apakah sesuatu yang buruk sudah terjadi?"
Darren semakin dibuat khawatir pada ekspresi Marcell yang menyirat rasa khawatir berselimut amarah memuncak.