Tersenyum miring kemudian mendekatkan wajahnya. Sangat dekat hingga sapuan napasnya yang menjijikkan itu menyapu sepanjang permukaan kulit. "Perjanjian pra nikah."
--
Liam memang lelaki yang sangat licik. Love dibuat tak berdaya dibawah kuasanya. Mau tidak mau, ia harus tetap menerima pesta pernikahan yang akan digelar dalam waktu dekat.
Kalau sudah seperti ini siapa yang bisa dimintai tolong. Orang tuanya? Tidak! Liam pasti akan menyebarluaskan rekaman video itu ke media dan nama baik orang tuanya akan hancur. Sementara Marcell, lelaki itu menghilang bak ditelan Bumi. Satu hal yang tertanam jelas di dalam benaknya bahwa Marcell telah di sekap olehnya. Jadi, menikah menjadikan satu-satunya cara membebaskannya dari cengkeraman Liam, setidaknya itulah yang ia pikirkan.