"Bersabarlah, baby. Setelah membereskan, Merly. Aku akan segera datang ke Rumah Sakit, menemanimu dan sepanjang malam ini kita lewatkan berdua. Ya, hanya berdua," ucapnya entah pada siapa karena nyatanya dia sedang sendirian di dalam mobil kesayangan.
--
Marcell terbangun ketika sang mentari sudah tersenyum lebar. "Oh My God, jam berapa ini?"
Memukulkan tangannya ke ranjang. "Shittt, sudah jam sepuluh pagi."
"Good morning, baby." Sapa Merly yang baru saja keluar dari kamar mandi berbalut handuk kecil yang hanya menutupi bagian bokongnya saja.
Biasanya kalau sudah seperti ini, tubuh rampingnya langsung di banting ke atas ranjang king size kemudian di tindih dengan sangat posesif. Namun, kali ini tidak.
Sedikit rasa kecewa bersemayam. Tapi, tetap memaksa tersenyum. "Semalam tidurmu sangat nyenyak." Mengecup lembut bibir kokoh kemudian menuju meja rias.