'Ini aneh. Merly, juga ada di Seattle. Biasanya mereka itu tidak terpisahkan. Tapi, ini ... apakah mungkin pelaku tabrak lari itu, Merly?' Pikirnya.
--
Setelah diamankan pihak rumah sakit. Marcell mengendap-ngendap demi bisa menyelinap masuk ke dalam ruangan perawatan Lovely, begitu juga dengan, Liam.
Beruntung Marcell tiba terlebih dahulu sebelum rivalnya itu sampai. Tidak mau membuang-buang kesempatan, dengan segera membuka pintunya. Maksud hati ingin segera bertemu dengan Love-nya. Namun, yang terjadi ... Marcell mematung.
Sarah yang menyadari kehadirannya langsung mendekat kemudian membimbingnya mendekati sisi ranjang. "Duduklah, di sini."
Marcell terkulai lemas pada kursi yang terletak di sisi ranjang. Dia pun tak berdaya disuguhkan pada tubuh ramping yang terbiasa mendominasi dengan sikap angkuh, sombong, keras kepala. Kini, terbaring tak berdaya di atas ranjang Rumah Sakit dengan kedua mata memejam rapat.