Lovely tersenyum meskipun terkesan dipaksakan. "No problem. Silahkan duduk."
"Thank you."
--
Selama meeting berlangsung Marcell terlihat biasa-biasa saja, bahkan terkesan acuh. Eits, jangan salah. Tanpa sepengetahuan Love. Ekor matanya kedapatan berulang kali melirik pada wajah cantik.
Masih ada cinta dan juga kerinduan, di sana. Namun, kedua rasa itu berbalut amarah berselimut rasa kecewa.
"Baik, Mr. Marcell. Meeting siang ini cukup sampai, di sini. Terima kasih sudah menyempatkan waktu menghadiri meeting." Berpadukan dengan uluran tangan yang di sambut hangat.
Entah hal ini di sengaja oleh Marcell atau tidak, yang jelas genggaman pada jemari lentik terasa erat. Love pun setengah menarik tangannya supaya terlepas dari genggaman yang terasa mendebarkan itu.
"Sorry." Lirihnya.
"No problem."