Beruntung, para bodyguard-nya datang tepat waktu disaat mata jahat mendekat. Para pria-pria lapar itu langsung berbalik kembali ke dalam club. "Ah, sial." Maki salah satu di antara mereka.
--
Sesuai janjinya pada Clara. Malam ini ia harus memenuhi undangannya menghadiri pesta pertunangan.
Di hembuskannya napas berat yang dibuang secara perlahan seraya menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi.
"Sepertinya kau sedang ada masalah?"
Suara yang datang secara tiba-tiba menyergap kesadarannya sehingga menolehkan wajahnya ke arah sumber suara itu berasal. Di suguhkan pada sosok Liam yang berdiri tepat di ambang pintu membuatnya murka. Tatapan tajam mematikan telah ia lemparkan padanya. "Lancang! Siapa yang mengizinkanmu masuk ke ruanganku, hah?"
"Apakah aku harus mendapatkan izin? Bukankah sudah hal wajar aku memasuki ruangan ini. Bahkan Mr. & Mrs. Gilbert saja tidak keberatan."
"Aku yang merasa sangat keberatan, bodoh."