Di saat bersamaan Marcell juga meluncur ke apartemen Love demi menyelamatkan hubungan yang selalu saja diwarnai dengan kesalahpahaman.
--
Lovely yang baru saja sampai di apartement, sangat dikejutkan dengan seseorang yang berdiri di depan pintu. Meskipun terlihat dari arah belakang, ia sangat yakin bahwa lelaki itu, Liam.
Ia pun memutar bola matanya jengah beriringan langkah kaki mendekat, bersamaan dengan itu Liam memutar tubuh sehingga beradu tatap dengannya. "Hai, Love, dari mana saja kau?"
"Haruskah kau menanyakannya?" Sinisnya.
Liam mengedikkan bahu acuh tak acuh berpadukan hembusan napas lelah. Sabar, sabar, sabar. Mengelus dada.
Jemari lentik terulur menekan tombol password. 1 detik kemudian pintu terbuka sempurna. Love melenggang terlebih dahulu, Liam mengekori dari arah belakang.
Uh, inilah yang paling diinginkan olehnya. Berada di sebuah apartement dan berduaan dengan gadis yang diincarnya selama bertahun-tahun lamanya.