Keduanya tersenyum lega ketika sudah bisa keluar dari hutan terlarang itu. "Huft, akhirnya." Memeluk erat Marcell kemudian mengecup lembut bibirnya.
--
Lovely mematung dimanjakan dengan kehadiran Liam yang ada di antara para mahasiswa dan juga panitia.
Ini malapetaka!
Liam ada di sini, ini artinya?
"TIDAKKKK!" Jerit Lovely.
Marcell terkesiap. "Baby, ada apa? Hai … " menyingkirkan jemari lentik yang menutupi wajahnya kemudian merangkumnya dengan penuh rasa sayang. "Dengarkan aku, baby. Kau sudah aman. Lihatlah ke sebelah sana. Lucas, Sarah, Daniel, menyambut kedatangan kita. Teman-teman kita yang lain juga dan pani-" kalimatnya terjeda. 'Liam? Apa yang dilakukannya di sini?' Tanyanya, dalam hati.
Merasa di tatap penuh tanya dari sepasang manik perak. Jujur, Love merasa tidak nyaman. "Bukan aku yang mengundangnya datang ke sini. Aku saja tidak tahu dari mana dia dapatkan lokasi ini."