Setelah mengetahui bahwa kawanan orang-orang jahat mengintai keselamatan sang kekasih. Kali ini dia melakukan pencarian tanpa memanggil-manggil namanya seperti sebelumnya.
--
Marcell yang tak pernah mengenal kata lelah terus mencari keberadaan kekasih tercinta. Atas perjuangannya itulah yang membawanya semakin dekat dengan Lovely-nya. Hingga samar-samar terdengar suara yang sangat dia rindukan. Suara merdu yang selalu menyiksanya di setiap detiknya.
Marcell langsung berlari ke arah sumber suara itu berasal. Namun, sesampainya di sana tidak ada siapa-siapa. "Aku yakin bahwa yang ku dengar barusan benar-benar suaramu, baby. Tetapi, di mana kau? Baby … baby … baby." Panggilnya berulang kali.
Raut kecewa berselimut ketakutan mendalam kembali menyergap. Sekali lagi mengedarkan pandangan ke sekeliling berharap Lovely-nya berdiri di sana menyambutnya dengan senyum penuh cinta. Namun, yang terlihat hanya hamparan semak-semak belukar dan juga pohon-pohon tinggi.