Marco segera kembali ke bandara supaya bisa mengejar penerbangan. Tetapi, lagi-lagi kesialan yang diterimanya. "Arrgghh, kau sangat menyebalkan, Gilbert. Kau membuatku dalam masalah."
--
Heidelberg, Jerman
Cemas, gelisah, takut. 3 kata itulah yang Marcell rasakan, saat ini. Sekali lagi mengintip layar ponsel, berharap ada panggilan atau chat masuk. Nyatanya, tidak ada.
Marcell menghembus nafas lelah, mengusap kasar wajahnya. "Baby, bagaimana kabarmu? Apakah kau baik-baik saja? Apakah keadaanmu kembali memburuk?"
Berbagai pertanyaan buruk berkecamuk, bagai kaset rusak, berulang-ulang memenuhi pikirannya. Sekali lagi melirik layar ponsel, tetap tidak ada chat masuk.
Shittt
Melemparkan ponsel ke sofa panjang, dibelakangnya.
1 detik, 2 detik, 3 detik sampai 5 menit kemudian, ponsel berdering. Marcell segera mengangkatnya. "Hallo, baby."
"Oh, no! Aku jijik mendengarnya."