"Katakan bahwa-" kalimatnya terjeda oleh suara pintu terbuka menampilkan sang dokter dengan wajah tanpa ekspresi.
--
Darren yakin mental Flower tidak akan kuat mendengar penjelasan sang dokter mengenai kondisi terkini, Lovely. Hal itu sesuai dengan yang dia perkirakan. Tubuh ramping limbung. Beruntung, ada dia di sisi jadi, bergegas menopang.
"Duduklah di sini dulu." Mendudukkan Flower pada kursi tunggu. Okay, untuk sekarang ini abaikan sejenak, Lovely. Darren harus menenangkan istri-nya itu terlebih dahulu.
Di genggamnya jemari lentik, sesekali meremas lembut. "Putri kita, gadis yang kuat. Yakinlah bahwa Putri kita mampu melewatinya."
Namanya juga baru saja mendengar kabar bahwa sang putri kritis. Sudah sewajarnya shock sampai-sampai kesulitan bernafas.
Ini petaka!
Udara sedang dingin-dinginnya dan air mata tak berhenti menetes, tubuh menggigil hebat. Oh, astaga … sungguh berat cobaan yang harus Darren tanggung. Sang Putri kritis, dan sang istri …