"Itu tidak mungkin." Lirih Lovely, dan sedetik kemudian tidak ada yang ia lihat selain gelap.
--
"Masuk!" Menyeret lengan Lovely hingga rasanya nyaris putus. Alexa yang berdiri di ambang pintu tersenyum sinis. "Uh, pasti sakit, ya." Cibirnya.
"Diam kau!"
"Lancang." Membelai hangat pipi Lovely.
"Alexa!" Teriak Austin berpadukan dengan tamparan keras sampai pipi Alexa terlempar ke samping. Murka, itulah yang Alexa rasakan sehingga menyerang balik, akan tetapi gerakannya terpatahkan oleh cengkeraman kuat. "Jangan pernah melampaui batasanmu, Alexa Canberra!" kemudian menghempas kasar tangan ramping. Sontak saja sang pemilik mengaduh kesakitan. "Auch, tega sekali kau menyakitiku."
Austin menajamkan tatapannya. "Untuk itu jangan pernah melampaui batasanmu. Ingatlah satu hal bahwa posisimu di sini tak lebih hanya sebagai seorang tamu."