Tanpa disadari oleh keduanya ada sepasang mata yang menghujaninya dengan sorot mata terluka. "Menjijikkan!" Makinya sembari membanting keras pintu di belakangnya sehingga menimbulkan suara dentuman. Refleks, hal itu membuat Austin - Alexa tersentak. Kini, keduanya saling melempar pandang berbalut sorot mata penuh tanda tanya seolah berkata. "Siapa itu tadi yang datang?"
--
"Jalan!" Perintahnya pada supir pribadi.
Sang supir tak langsung menjalankan mobil, akan tetapi melirik sekilas ke arah belakang. "Bukankah Anda ingin menemui, Mr. Austin, Nona Love."
Manik seindah deburan ombak di laut lepas bergelombang dahsyat. "Apakah kau tidak mendengar yang saya katakan, hah? Jalan!" Nada suaranya terdengar tajam menggelitik pendengaran.
"Baik, Nona Love." Bersamaan dengan itu mobil melaju kencang membelah pusat kota Heidelberg, Jerman. Atas kecepatan yang tak biasa itulah mobil yang membawanya pergi telah sampai pada gerbang menjulang tinggi bertuliskan Bholthon Mansion.