"Kalau begitu akan segera ku perintahkan Kenzie untuk mengatur segala sesuatunya." Meraih ponsel hendak menghubungi orang kepercayaan itu, akan tetapi terpatahkan oleh rengkuhan tangan ramping. "Sayang, tunggu!"
--
Darren langsung menyipitkan sebelah mata seolah berkata. Apa?
"Aku sangat yakin Seattle Collen Agency akan menuliskan penalti dalam jumlah fantastis."
"Itu hanya angka. Tak perlu kau risau akan hal-hal seperti itu."
"Apakah kau tidak keberatan menguras sebagian uangmu untuk membayar pinalti atas pengunduran diriku?" Flower bertanya dengan tatapan menelisik mencari kejujuran dari wajah tampan.
"Jangankan hanya uang, nyawa pun akan ku berikan untukmu, baby." Mengecup lembut kening Flower dengan kecupan penuh cinta. Seketika itu juga mata Flower memanas mengiringi air mata mencuat keluar membasahi pipi putih mulus.
Jemari kekar terulur menghapus bulir-bulir air mata dengan ibu jari. "Baby, sudah berapa kali ku katakan. Jangan menjadikanku alasan dari kesedihanmu."