"Bagaimana kalau kita mandi bersama?"
Flower mengerling. "Why not. C-mon, baby."
--
Dibawah guyuran air shower membuat kulit putih mulus terlihat semakin menggoda seolah-olah memanggilnya untuk segera menyentuhnya.
Darren semakin tidak tahan sehingga memaksanya merebut sabun dari tangan Flower. "Biar aku yang menyabunimu, baby." Ucapnya dengan suara parau khas seseorang yang sedang tenggelam ke dalam gairah.
"Aku bisa melakukannya sendiri."
"Tetapi, Suami-mu ini ingin melakukannya untukmu." Bantah Darren tak mau kalah.
"Tetapi, sayang ... "
Cup.
Satu kecupan mampir di bibir ranum. "Itulah hukuman dari protesmu."
Flower terkekeh kecil. "Mana ada hukuman seperti ini. Kau memang lain dari yang lain."
"Diam dan jangan banyak protes. Hadap sana!" Bersamaan dengan itu memposisikan sang istri berdiri dalam posisi memunggungi.
